a walk to remember

Tuesday, September 30, 2008

Malam Idul Fitri..

Allahu akbar..Allahu akbar..Allahu akbar..
Lailahailallahu wallahuakbar..
Allahu akbar walillahilhamd..

Takbir di malam Idul Fitri ini kerasa lebih bermakna.. karena takbir nya cuma berasal dari speaker laptop atau harus dilafazkan dengan mulut sendiri. ga ada suara bedug, ga ada suara takbir dari mikrofon mesjid, ga ada kembang api, ga ada acara2 takbiran di tv, ga ada keluarga di sekeliling yang ikut takbir atau sibuk menyiapkan idul fitri.. yang ada cuma temen2 di corridor yang bahkan have no idea apa itu idul fitri, yg ada suara musik yang kenceng banget dari kamar sebelah, yg ada cuma gw sendiri di kamar ini..

Ketika melantunkan kalimat2 puji2an kepada Allah ini malah ingatan lebaran di rumah yang ada di pikiran gw. tapi alhamdulillah gw bisa gw menarik pikiran gw lagi untuk fokus. Idul fitri bukan tentang itu semua. takbir yang gw lafazkan ini pun bukan nya hanya untuk mengingatkan akan kenangan lebaran di rumah. tidak seharusnya gw lafazkan takbir ini dengan begitu ringan. tanpa ada getaran di hati ketika memuji dan mengesakan Allah. Lafaz ini adalah puji2an untuk Allah, untuk menyadari betapa kecilnya kita di hadapanNya, untuk bersumpah bahwa hanya Dia lah yang patut untuk disembah, lafaz untuk sebuah kesaksian diri, lafaz untuk sebuah peringatan akan diri sendiri, lafaz untuk sebuah momentum agar dapat kembali ke fitrahnya..

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..
Maha besar Engkau ya Allah.. ternyata melafazkan takbir di negara yang minoritas muslim ini, ketika jauh dari keluarga malah memberikan makna yang lebih dalam daripada takbir2 di malam2 idul fitri sebelum ini.. alhamdulillah =)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home